Ikhlas, Logika dan Perasaan???
Dapatkah saling berperan dalam menutupi kisah cinta manusia yang begitu rumit..
Berkisah tentang sepasang manusia yang saling menyayangi tetapi takdir tak bisa menyatukan cinta mereka..
Ikhlas melepaskan apa yang mampu membuat pasangannya bahagia.. tapi perasaannya tak mampu menahan tangis sedih yang dia rasakan dan logika pun takkan mampu berfungsi dengan maksimal.
Secara Logika dia sadar bahwa cintanya takkan mampu membuat pasangannya bahagia, tapi bagaimana dengan perasaan sayang yang dia jalin selama ini... ????
Apakah hanya cuma bisa membuat luka pada akhirnya dan tak mampu saling menjaga dan membahagiakan.
Ikhlas melepaskan segalanya untuk hal yang terbaik dan tuhan tau mana yang terbaik untuk dirinya nanti.
Jumat, 22 Mei 2015
Love Story part 1
Cintamu mungkin lebih besar darinya..
Bahkan segala halnya akan lebih baik dibandingkan dirinya..
Mencintaimu bukan hal yang mudah untuk selanjutnya memilikimu..
Dan ku tau ini hanyalah bayang sementara yang menghampiriku..
Yang takkan pernah bisa ku raih..
Kumencintaimu dan takkan bisa ku miliki..
Kumenyayangimu lebih dari yang kamu tau..
Indah awal yang ku dapatkan tapi sesak saat semuanya harus ku hentikan..
Saat ku tak bisa lagi meraihmu begitu dekat.
Kamu adalah kekasih gelap yang pernah ku sayangi
Tapi tak bisa ku miliki..
Maafkan segala yang pernah terjadi yang pernah menghampiri kita.
Bahkan segala halnya akan lebih baik dibandingkan dirinya..
Mencintaimu bukan hal yang mudah untuk selanjutnya memilikimu..
Dan ku tau ini hanyalah bayang sementara yang menghampiriku..
Yang takkan pernah bisa ku raih..
Kumencintaimu dan takkan bisa ku miliki..
Kumenyayangimu lebih dari yang kamu tau..
Indah awal yang ku dapatkan tapi sesak saat semuanya harus ku hentikan..
Saat ku tak bisa lagi meraihmu begitu dekat.
Kamu adalah kekasih gelap yang pernah ku sayangi
Tapi tak bisa ku miliki..
Maafkan segala yang pernah terjadi yang pernah menghampiri kita.
Rabu, 20 Mei 2015
The Killers #Smile Like You Mean It
Save some face, you know you've only got one
Change your ways while you're young
Boy, one day you'll be a man
Oh girl, he'll help you understand
Smile like you mean it
Smile like you mean it
Looking back at sunsets on the East side
We lost track of the time
Dreams aren't what they used to be
Some things slide by so carelessly
Smile like you mean it
Smile like you mean it
And someone is calling my name
From the back of the restaurant
And someone is playing a game
In the house that I grew up in
And someone will drive her around
Down the same streets that I did
On the same streets that I did
Smile like you mean it
Smile like you mean it
Smile like you mean it
Smile like you mean it
Oh no, oh no no no
Oh no, oh no no no
(no,no,no,no,no,no,no,no,no,no)
Change your ways while you're young
Boy, one day you'll be a man
Oh girl, he'll help you understand
Smile like you mean it
Smile like you mean it
Looking back at sunsets on the East side
We lost track of the time
Dreams aren't what they used to be
Some things slide by so carelessly
Smile like you mean it
Smile like you mean it
And someone is calling my name
From the back of the restaurant
And someone is playing a game
In the house that I grew up in
And someone will drive her around
Down the same streets that I did
On the same streets that I did
Smile like you mean it
Smile like you mean it
Smile like you mean it
Smile like you mean it
Oh no, oh no no no
Oh no, oh no no no
(no,no,no,no,no,no,no,no,no,no)
Senin, 18 Mei 2015
The Sukabumi - West Java
Sukabumi sampai kapanpun kamu akan selalu
Menjadi bagian terindah dalam hidup saya.
Perjalanan hidup yang menjadikan saya bisa berjuang meraih apa yang saya inginkan.
Sukabumi kamu adalah tempat terbaik untuk saya, saat saya lelah menjalani penatnya ibu kota.
Banyak kisah terjalin disana, di rumah, di sekolah dan dimanapun disana.
Sukabumi kamu merupakan perjalanan hidup yang menjadikan saya bisa menghargai orang lain didalam menjalani hidup. Ada suka duka disana, perjalanan bersama keluarga tercinta dan teman teman terbaik yang pernah saya miliki.
Sukabumi entah mungkin suatu saat kelak engkau akan menjadi tempat peristirahatan terakhir untuk saya. Dan saya bangga menjadi bagian dari indahnya kota mu sukabumi.
.. Kisah Menakjubkan Seorang Ibu ...
Bismillah ... Suatu hari seorang wanita duduk santai bersama suaminya , pernikahan mereka berumur 21 tahun, mereka mulai bercakap dan ia bertanya pada suaminya, ” Tidakkah engkau ingin keluar makan malam bersama seorang wanita?”. Suaminya kaget dan berkata,” Siapa? Saya tak memiliki anak juga saudara”. Wanita itupun kembali berkata,” Bersama seorang wanita yang selama 21 tahun tak pernah kau temani makan malam”. Tahukah kalian siapa wanita itu??
Ibunya…
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (Al Isra’: 23-24)
Wanita itu berkata pada suaminya, ”Selama kita bersama tak pernah engkau bersama ibumu walau sejenak saja, hubungilah beliau, ajak makan malam berdua..luangkan waktumu untuknya”, suaminya terlihat bingung, seakan-akan ia lupa pada ibunya.
Maka hari itu juga ia menelpon ibunya, menanyakan kabar dan berkata “ Ibu, gimana menurutmu jika kita habiskan malam ini berdua, kita keluar makan malam. Saya akan menjemput ibu, bersiaplah”. Ibunya heran, ” Anakku, apakah terjadi sesuatu padamu?” jawabnya. ” Tidak ibu”, berulang kali sang ibu bertanya.
“ Ibu, malam ini saya ingin keluar bersamamu”. Mengherankan! Ibunya begitu tak percaya namun sangat bahagia.
“Mungkin kita bisa makan malam bersama, bagaimana menurutmu?”. Ibunya kembali bertanya, ”Saya keluar bersamamu anakku?”
Ibunya seorang janda, ayahnya telah lama wafat, dan anak lelakinya teringat padanya setalah 21 tahun pernikahannya. Hal yang sangat menggembirakannya, begitu lama waktu telah berlalu ia dalam kesendirian, dan datanglah hari ini, anaknya menghubunginya dan mengajaknya bersama. Seolah tak percaya, diapun bersiap jauh sebelum malam tiba. Tentu, dengan perasaan bahagia yang meluap-luap! Ia menanti kedatangan anaknya.
Laki-laki itupun bercerita : “ Setibaku di rumah menjemput ibu, kulihat beliau berdiri di depan pintu rumah menantiku”
Wanita tua…menantinya di depan pintu!
“Dan ketika beliau melihatku, segera ia naik ke mobil. Saya melihat wajahnya yang dipenuhi kebahagiaan, ia tertawa dan memberi salam padaku, memeluk dan menciumku, dan berkata: Anakku, tidak ada seorang pun dari keluargaku..tetanggaku…yang tidak mengetahui kalau saya keluar bersamamu malam ini, saya telah memberitahukan pada mereka semua, dan mereka menunggu ceritaku sepulang nanti”
Lihat bagaimana jika seorang anak mengingat ibunya!
Sebuah syair berbunyi :
Apakah yang harus kulakukan agar mampu membalas kebaikanmu?
Apakah yang harus kuberikan agar mampu membalas keutamaanmu?
Bagaimanakah kumenghitung kebaikan-kebaikanmu ?
Sungguh dia begitu banyak..sangat banyak..dan terlampau banyak!
Dan kami pun berangkat, sepanjang jalan saya pun bercerita dengan ibu, kami mengenang hari-hari yang lalu.
Setiba di restoran, saya baru menyadari bahwa baju yang dikenakan ibu adalah baju terakhir yang Ayah belikan untuknya, setelah 21 tahun saya tak bersamanya tentu pakaian itu terlihat sangat sempit, dan saya pun terus memperhatikan ibuku.
Kami duduk dan datanglah seorang pelayan menanyakan menu makanan yang hendak kami makan, kulihat ibu membaca daftar menu dan sesekali melirik kepadaku, akhirnya kufahami kalau ibuku tak mampu lagi membaca tulisan di kertas itu. Ibuku sudah tua dan matanya tak bisa lagi melihat dengan jelas.
Kubertanya padanya,” Ibu, apakah engkau mau saya bacakan menunya?” Beliau segera mengiyakan dan berkata, “ Saya mengingat sewaktu kau masih kecil dulu, saya yang membacakan daftar menu untukmu, sekarang kau membayar utangmu anakku..kau bacakanlah untukku”
Maka sayapun membacakan untuknya, dan demi Allah..kurasakan kebahagiaan merasuki dadaku..
Beberapa waktu datanglah makanan pesanan kami, saya pun mulai memakannya. Tapi ibuku tak menyentuh makanannya, beliau duduk memandangku dengan tatapan bahagia. Karena rasa gembira beliau merasa tak selera untuk makan.
Dan ketika selesai makan, kami pun pulang, dan sungguh, tak pernah kurasakan kebahagian seperti ini setelah bertahun-tahun. Saya telah melalaikan ibuku 21 tahun lamanya.
Setiba di rumah, kutanyakan padanya : “ Ibu..bagaimana menurutmu kalo kita mencari waktu lain untuk keluar lagi?” beliau menjawab,” Saya siap kapan saja kau memintaku!”
Maka haripun berlalu, Saya sibuk dengan pekerjaan..dengan perdagangan..dan terdengar kabar Ibuku jatuh sakit. Dan beliau selalu menanti malam yang telah kujanjikan. Hari terus berlalu dan sakitnya kian parah. Dan…Ibuku meninggal dan tak ada malam kedua yang kujanjikan padanya.
Setelah beberapa hari, seorang laki-laki menelponku, ternyata dari restoran yang dulu kudatangi bersama ibuku. Dia berkata,” Anda dan istri Anda memiliki kursi dan hidangan makan malam yang telah lunas”
Kami pun ke restoran itu, setiba disana..pelayan itu mengatakan bahwa Ibu telah membayar lunas makanan untuk saya dan istri. Dan menulis sebuah surat berbunyi :
“Anakku, sungguh saya tahu bahwa tak akan hadir bersamamu untuk kedua kalinya. Namun, saya telah berjanji padamu, maka makan malamlah dengan uangku, saya berharap istrimu telah menggantikanku untuk makan malam bersamamu”
Saya menangis membaca surat ibuku…dimana saya selama ini ?? di mana cintaku untuk Ibu?? Selama 21 tahun….
….dikisahkan kembali dari muhadharah syekh Nabil al ‘audhy-hafizhahullahu ta’ala-
Ibunya…
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (Al Isra’: 23-24)
Wanita itu berkata pada suaminya, ”Selama kita bersama tak pernah engkau bersama ibumu walau sejenak saja, hubungilah beliau, ajak makan malam berdua..luangkan waktumu untuknya”, suaminya terlihat bingung, seakan-akan ia lupa pada ibunya.
Maka hari itu juga ia menelpon ibunya, menanyakan kabar dan berkata “ Ibu, gimana menurutmu jika kita habiskan malam ini berdua, kita keluar makan malam. Saya akan menjemput ibu, bersiaplah”. Ibunya heran, ” Anakku, apakah terjadi sesuatu padamu?” jawabnya. ” Tidak ibu”, berulang kali sang ibu bertanya.
“ Ibu, malam ini saya ingin keluar bersamamu”. Mengherankan! Ibunya begitu tak percaya namun sangat bahagia.
“Mungkin kita bisa makan malam bersama, bagaimana menurutmu?”. Ibunya kembali bertanya, ”Saya keluar bersamamu anakku?”
Ibunya seorang janda, ayahnya telah lama wafat, dan anak lelakinya teringat padanya setalah 21 tahun pernikahannya. Hal yang sangat menggembirakannya, begitu lama waktu telah berlalu ia dalam kesendirian, dan datanglah hari ini, anaknya menghubunginya dan mengajaknya bersama. Seolah tak percaya, diapun bersiap jauh sebelum malam tiba. Tentu, dengan perasaan bahagia yang meluap-luap! Ia menanti kedatangan anaknya.
Laki-laki itupun bercerita : “ Setibaku di rumah menjemput ibu, kulihat beliau berdiri di depan pintu rumah menantiku”
Wanita tua…menantinya di depan pintu!
“Dan ketika beliau melihatku, segera ia naik ke mobil. Saya melihat wajahnya yang dipenuhi kebahagiaan, ia tertawa dan memberi salam padaku, memeluk dan menciumku, dan berkata: Anakku, tidak ada seorang pun dari keluargaku..tetanggaku…yang tidak mengetahui kalau saya keluar bersamamu malam ini, saya telah memberitahukan pada mereka semua, dan mereka menunggu ceritaku sepulang nanti”
Lihat bagaimana jika seorang anak mengingat ibunya!
Sebuah syair berbunyi :
Apakah yang harus kulakukan agar mampu membalas kebaikanmu?
Apakah yang harus kuberikan agar mampu membalas keutamaanmu?
Bagaimanakah kumenghitung kebaikan-kebaikanmu ?
Sungguh dia begitu banyak..sangat banyak..dan terlampau banyak!
Dan kami pun berangkat, sepanjang jalan saya pun bercerita dengan ibu, kami mengenang hari-hari yang lalu.
Setiba di restoran, saya baru menyadari bahwa baju yang dikenakan ibu adalah baju terakhir yang Ayah belikan untuknya, setelah 21 tahun saya tak bersamanya tentu pakaian itu terlihat sangat sempit, dan saya pun terus memperhatikan ibuku.
Kami duduk dan datanglah seorang pelayan menanyakan menu makanan yang hendak kami makan, kulihat ibu membaca daftar menu dan sesekali melirik kepadaku, akhirnya kufahami kalau ibuku tak mampu lagi membaca tulisan di kertas itu. Ibuku sudah tua dan matanya tak bisa lagi melihat dengan jelas.
Kubertanya padanya,” Ibu, apakah engkau mau saya bacakan menunya?” Beliau segera mengiyakan dan berkata, “ Saya mengingat sewaktu kau masih kecil dulu, saya yang membacakan daftar menu untukmu, sekarang kau membayar utangmu anakku..kau bacakanlah untukku”
Maka sayapun membacakan untuknya, dan demi Allah..kurasakan kebahagiaan merasuki dadaku..
Beberapa waktu datanglah makanan pesanan kami, saya pun mulai memakannya. Tapi ibuku tak menyentuh makanannya, beliau duduk memandangku dengan tatapan bahagia. Karena rasa gembira beliau merasa tak selera untuk makan.
Dan ketika selesai makan, kami pun pulang, dan sungguh, tak pernah kurasakan kebahagian seperti ini setelah bertahun-tahun. Saya telah melalaikan ibuku 21 tahun lamanya.
Setiba di rumah, kutanyakan padanya : “ Ibu..bagaimana menurutmu kalo kita mencari waktu lain untuk keluar lagi?” beliau menjawab,” Saya siap kapan saja kau memintaku!”
Maka haripun berlalu, Saya sibuk dengan pekerjaan..dengan perdagangan..dan terdengar kabar Ibuku jatuh sakit. Dan beliau selalu menanti malam yang telah kujanjikan. Hari terus berlalu dan sakitnya kian parah. Dan…Ibuku meninggal dan tak ada malam kedua yang kujanjikan padanya.
Setelah beberapa hari, seorang laki-laki menelponku, ternyata dari restoran yang dulu kudatangi bersama ibuku. Dia berkata,” Anda dan istri Anda memiliki kursi dan hidangan makan malam yang telah lunas”
Kami pun ke restoran itu, setiba disana..pelayan itu mengatakan bahwa Ibu telah membayar lunas makanan untuk saya dan istri. Dan menulis sebuah surat berbunyi :
“Anakku, sungguh saya tahu bahwa tak akan hadir bersamamu untuk kedua kalinya. Namun, saya telah berjanji padamu, maka makan malamlah dengan uangku, saya berharap istrimu telah menggantikanku untuk makan malam bersamamu”
Saya menangis membaca surat ibuku…dimana saya selama ini ?? di mana cintaku untuk Ibu?? Selama 21 tahun….
….dikisahkan kembali dari muhadharah syekh Nabil al ‘audhy-hafizhahullahu ta’ala-
Sabtu, 16 Mei 2015
Jumat, 15 Mei 2015
Part Of Me part 1
jauh dari waktu yang sudah terlewatkan..
kau ciptakan sebuah arti yang membuatku bertahan didalam menjalani hidup..
lebih dari sebuah pengertian yang kau ajarkan...
tentang arti sebuah pengorbanan..
dari wujud seorang wanita yang tulus mencintaiku..
semua memang salahku telah sia-siakan cintamu..
yang saat ini kurindukan kasih sayang mu, yang dulu itu menjadi milikku..
aku sadar disini ku tak bersamamu lagi..
melewati waktu berjalan disini
tanpa kehadiranmu lagi disini..
maafkanlah diriku yang dulu lukaimu..
dan memang ternyata ku tak mampu bertahan tanpa cintamu..
Created adwyne
kau ciptakan sebuah arti yang membuatku bertahan didalam menjalani hidup..
lebih dari sebuah pengertian yang kau ajarkan...
tentang arti sebuah pengorbanan..
dari wujud seorang wanita yang tulus mencintaiku..
semua memang salahku telah sia-siakan cintamu..
yang saat ini kurindukan kasih sayang mu, yang dulu itu menjadi milikku..
aku sadar disini ku tak bersamamu lagi..
melewati waktu berjalan disini
tanpa kehadiranmu lagi disini..
maafkanlah diriku yang dulu lukaimu..
dan memang ternyata ku tak mampu bertahan tanpa cintamu..
Created adwyne
adwyne fauzy hartas
Hallo, blogger semua...
Semoga selalu sehat dan sukses selalu ya..
Lama banget ga posting di blog ini..
Udah hampir 7 tahun usia blog gw ini..
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua teman-teman yang sudah mampir ke blog saya ini.
Mudah-mudahan saya bisa lebih aktif lagi
Untuk posting hal yang bermanfaat bagi teman-teman semua.
Ataupun ajang sekadar pasang foto pribadi dan cerita terbaik saya.
Salam.
Adwyne Fauzy Hartas
Management
Semoga selalu sehat dan sukses selalu ya..
Lama banget ga posting di blog ini..
Udah hampir 7 tahun usia blog gw ini..
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua teman-teman yang sudah mampir ke blog saya ini.
Mudah-mudahan saya bisa lebih aktif lagi
Untuk posting hal yang bermanfaat bagi teman-teman semua.
Ataupun ajang sekadar pasang foto pribadi dan cerita terbaik saya.
Salam.
Adwyne Fauzy Hartas
Management
James Arthur #Impossible
Impossible"
I remember years ago
Someone told me I should take
Caution when it comes to love
I did
And you were strong and I was not
My illusion, my mistake
I was careless, I forgot
I did
And now when all is done
There is nothing to say
You have gone and so effortlessly
You have won
You can go ahead tell them
Tell them all I know now
Shout it from the roof tops
Write it on the sky line
All we had is gone now
Tell them I was happy
And my heart is broken
All my scars are open
Tell them what I hoped would be
Impossible, impossible
Impossible, impossible
Falling out of love is hard
Falling for betrayal is worse
Broken trust and broken hearts
I know, I know...
Thinking all you need is there
Building faith on love and words
Empty promises will wear
I know, I know...
And now when all is done
There is nothing to say
And if you're done with embarrassing me
On your own you can go ahead tell them
Tell them all I know now
Shout it from the roof tops
Write it on the sky line
All we had is gone now
Tell them I was happy
And my heart is broken
All my scars are open
Tell them what I hoped would be
Impossible, impossible
Impossible, impossible
I remember years ago
Someone told me I should take
Caution when it comes to love
I did
Tell them all I know now
Shout it from the roof tops
Write it on the sky line
All we had is gone now
Tell them I was happy
And my heart is broken
Oh, oh, oh, oh, oh, oh, hoped would be
Impossible, impossible
Impossible, impossible
Impossible, impossible
Impossible, impossible
Someone told me I should take
Caution when it comes to love
I did
And you were strong and I was not
My illusion, my mistake
I was careless, I forgot
I did
And now when all is done
There is nothing to say
You have gone and so effortlessly
You have won
You can go ahead tell them
Tell them all I know now
Shout it from the roof tops
Write it on the sky line
All we had is gone now
Tell them I was happy
And my heart is broken
All my scars are open
Tell them what I hoped would be
Impossible, impossible
Impossible, impossible
Falling out of love is hard
Falling for betrayal is worse
Broken trust and broken hearts
I know, I know...
Thinking all you need is there
Building faith on love and words
Empty promises will wear
I know, I know...
And now when all is done
There is nothing to say
And if you're done with embarrassing me
On your own you can go ahead tell them
Tell them all I know now
Shout it from the roof tops
Write it on the sky line
All we had is gone now
Tell them I was happy
And my heart is broken
All my scars are open
Tell them what I hoped would be
Impossible, impossible
Impossible, impossible
I remember years ago
Someone told me I should take
Caution when it comes to love
I did
Tell them all I know now
Shout it from the roof tops
Write it on the sky line
All we had is gone now
Tell them I was happy
And my heart is broken
Oh, oh, oh, oh, oh, oh, hoped would be
Impossible, impossible
Impossible, impossible
Impossible, impossible
Impossible, impossible
Langganan:
Postingan (Atom)